Fase perancangan basis data

D1041161022
Muhammad riski


Pengertian basis data
Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan
pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif
kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah
sistem informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem
database yang mendukungnya.
Sedangkan perancangan database merupakan bagian dari siklus hidup database
sebagai micro lifecycle.

siklus hidup sistem iinformasi

Sebuah sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan basis data dan untuk membangun sistem tersebut memerlukan langkah-langkah yang jelas. Hal yang penting adalah mengetahui bahwa hidup aplikasi sistem informasi dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh : masalah-masalah yang ditemui selama perancangan sistem informasi mungkin harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan tambahan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer atau disebut sebagai siklus hidup sistem informasi :
Berikut ini adalah penjelasan dari sebuah perancangan sistem informasi sebagai siklus hidup SI.
1. Database
Pada tahap ini menentukan model data dari basis data yang ingin dikembangkan.
2. System definition
Definisi sistem menentukan ruang lingkup aplikasi SI berupa para pemakai, awal dan berakhirnya system.
3. Requirements collection and Analysis
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan analisa dari hasil data yang telah terkumpul. Untuk penjelasan lebih lengkap apa saja yang harus dilakukan pada tahap perancangan basis data.
4. Database Design & Application Design
Perancangan basis data dan perancangan aplikasi dari SI dilakukan pada tahap ini. Fase perancangan basis data meliputi secara konseptual, logical dan fisik.
5. Implementation
Pemrosesan dari penulisan definisi basis data secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file basis data yang kosong, dan implementasi aplikasi yang telah dirancang ke dalam kode program perangkat lunak yang telah digabung dengan sistem basis data yang dibuat.
6. Data loading and Conversion
Data dimasukkan ke dalam sistem data dan selanjutnya melakukan konversi-konversi dari sistem yang lama ke dalam sistem yang baru.
7. Testing
Sistem diuji dalam hal input, output dan proses untuk menghasilkan suatu pengujian yang menyeluruh sehingga dapat diketahui apabila ada kesalahan sistem, operasi atau pun kesalahan dalam proses.
8. Operational & Maintenance
Selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan memelihara basis data. Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak  dapat terjadi.Modifikasi dan pengaturan kembali basis data mungkin diperlukan dari waktu ke waktu.

Fase-fase perancangan basis data.

Proses perancangan database merupakan bagian dari siklus hidup database 
sebagai micro lifecycle.


1.Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa 
Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut 
pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan 
suatu sistem database, pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari 
sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk 
para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-
aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah yang 
kemudian dikumpulkan dan dianalisa.

Fase 2 : Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database
yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan
sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. Dalam
conceptual schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.

Fase 3 : Pemilihan DBMS
Pemilihan database di tentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor
teknik,
ekonomi, dan politik organisasi.
Contoh faktor teknik :
keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS
(relational, network, hierarchical, dll), struktur penyimpanan, dan jalur akses
yang mendukung DBMS, pemakai, dll.

Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model data)
Fase selanjutnya dari perancangan database adalah membuat sebuah skema
konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.
Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal
yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual
ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2
ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.

Fase 5 : Perancangan database secara fisik
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-
struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk
mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.

Fase 6 : Implementasi sistem database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat
melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL
(storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan
untuk membuat skema database dan file-file database 

Komentar